Sabtu, 04 April 2015

Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua Orang Tua



BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Oleh
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

BIRRUL WALIDAIN 
Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Bentuk-bentuk berbuat baik kepada kedua orang tua adalah :

Pertama
Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberikan kegembiraan kepada seorang mu'min termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberikan kegembiraan kepada kedua orang tua kita.

Dalam nasihat perkawinan dikatakan agar suami senantiasa berbuat baik kepada istri, maka kepada kedua orang tua harus lebih dari kepada istri. Karena dia yang melahirkan, mengasuh, mendidik dan banyak jasa lainnya kepada kita.

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa ketika seseorang meminta izin untuk berjihad (dalam hal ini fardhu kifayah kecuali waktu diserang musuh maka fardhu 'ain) dengan meninggalkan orang tuanya dalam keadaan menangis, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Kembali dan buatlah keduanya tertawa seperti engkau telah  membuat keduanya menangis" [Hadits Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i] Dalam riwayat lain dikatakan : "Berbaktilah kepada kedua orang tuamu" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Kedua
Yaitu berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan berbicara dengan kedua orang tua  dan berbicara dengan anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua, tidak boleh mengucapkan 'ah' apalagi mencemooh dan mencaci maki atau melaknat keduanya karena ini merupakan dosa besar dan bentuk kedurhakaan kepada orang tua. Jika hal ini sampai terjadi, wal iya 'udzubillah.

Kita tidak boleh berkata kasar kepada orang tua kita, meskipun keduanya berbuat jahat kepada kita. Atau ada hak kita yang ditahan oleh orang tua atau orang tua memukul kita atau keduanya belum memenuhi apa yang kita minta (misalnya biaya sekolah) walaupun mereka memiliki, kita tetap tidak boleh durhaka kepada keduanya.

Ketiga
Tawadlu (rendah diri). Tidak boleh kibir (sombong) apabila sudah meraih sukses atau mempunyai jabatan di dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan. Kedua orang tualah yang menolong dengan memberi makan, minum, pakaian dan semuanya.

Seandainya kita diperintahkan untuk melakukan pekerjaan yang kita anggap ringan dan merendahkan kita yang mungkin tidak sesuai dengan kesuksesan atau jabatan kita dan bukan sesuatu yang haram, wajib bagi kita untuk tetap taat kepada keduanya. Lakukan dengan senang hati karena hal tersebut tidak akan menurunkan derajat kita, karena yang menyuruh adalah orang tua kita sendiri. Hal itu merupakan kesempatan bagi kita untuk berbuat baik selagi keduanya masih hidup.

Keempat
Yaitu memberikan infak (shadaqah) kepada kedua orang tua. Semua harta kita adalah milik orang tua. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala surat Al-Baqarah ayat 215.
"Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, "Harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yang kamu perbuat sesungguhnya Allah maha mengetahui"
Jika seseorang sudah berkecukupan dalam hal harta hendaklah ia menafkahkannya yang pertama adalah kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua memiliki hak tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Al-Baqarah di atas. Kemudian kaum kerabat, anak yatim dan orang-orang yang dalam perjalanan. Berbuat baik yang pertama adalah kepada ibu kemudian bapak dan yang lain, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut.
"Artinya : Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu kemudian bapakmu kemudian orang yang terdekat dan yang terdekat" [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 3, Abu Dawud No. 5139 dan Tirmidzi 1897, Hakim 3/642 dan 4/150 dari Mu'awiyah bin Haidah, Ahmad 5/3,5 dan berkata Tirmidzi, "Hadits Hasan"]
Sebagian orang yang telah menikah tidak menafkahkan hartanya lagi kepada orang tuanya karena takut kepada istrinya, hal ini tidak dibenarkan. Yang mengatur harta adalah suami sebagaimana disebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Harus dijelaskan kepada istri bahwa kewajiban yang utama bagi anak laki-laki adalah berbakti kepada ibunya (kedua orang tuanya) setelah Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan kewajiban yang utama bagi wanita yang telah bersuami setelah kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kepada suaminya. Ketaatan kepada suami akan membawanya ke surga. Namun demikian suami hendaknya tetap memberi kesempatan atau ijin agar istrinya dapat berinfaq dan berbuat baik lainnya kepada kedua orang tuanya.

Kelima
Mendo'akan orang tua. Sebagaimana dalam ayat "Robbirhamhuma kamaa rabbayaani shagiiro" (Wahai Rabb-ku kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil). Seandainya orang tua belum mengikuti dakwah yang haq dan masih berbuat syirik serta bid'ah, kita harus tetap berlaku lemah lembut kepada keduanya. Dakwahkan kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut sambil berdo'a di malam hari, ketika sedang shaum, di hari Jum'at dan di tempat-tempat dikabulkannya do'a agar ditunjuki dan dikembalikan ke jalan yang haq oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Apabila kedua orang tua telah meninggal maka : 
Yang pertama kita lakukan adalah meminta ampun kepada Allah Ta'ala dengan taubat yang nasuh (benar) bila kita pernah berbuat durhaka kepada kedua orang tua sewaktu mereka masih hidup.
Yang kedua  adalah mendo'akan kedua orang tua kita.

Dalam sebuah hadits dla'if (lemah) yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Apakah ada suatu kebaikan yang harus aku perbuat kepada kedua orang tuaku sesudah wafat keduanya ?" Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Ya, kamu shalat atas keduanya, kamu istighfar kepada keduanya, kamu memenuhi janji keduanya, kamu silaturahmi kepada orang yang pernah dia pernah silaturahmi kepadanya dan memuliakan teman-temannya" [Hadits ini dilemahkan oleh beberapa imam ahli hadits karena di dalam sanadnya ada seorang rawi yang lemah dan Syaikh Albani Rahimahullah melemahkan hadits ini dalam kitabnya Misykatul Mashabiih dan juga dalam Tahqiq Riyadush Shalihin (Bahajtun Nazhirin Syarah Riyadush Shalihin Juz I hal.413 hadits No. 343)]
Sedangkan menurut hadits-hadits yang shahih tentang amal-amal yang diperbuat untuk kedua orang tua yang sudah wafat, adalah :
  1. Mendo'akannya
  2. Menshalatkan ketika orang tua meninggal
  3. Selalu memintakan ampun untuk keduanya.
  4. Membayarkan hutang-hutangnya
  5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari'at.
  6. Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya
[Diringkas dari beberapa hadits yang shahih]
Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma.
"Artinya : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal" [Hadits Riwayat Muslim No. 12, 13, 2552]
Dalam riwayat yang lain, Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma menemui seorang badui di perjalanan menuju Mekah, mereka orang-orang yang sederhana. Kemudian Abdullah bin Umar mengucapkan salam kepada orang tersebut dan menaikkannya  ke atas keledai, kemudian sorbannya diberikan kepada orang badui tersebut, kemudian Abdullah bin Umar berkata, "Semoga Allah membereskan urusanmu". Kemudian Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhumua berkata, "Sesungguhnya bapaknya orang ini adalah sahabat karib dengan Umar sedangkan aku mendengar sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Artinya : Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman ayahnya" [Hadits Riwayat Muslim 2552 (13)]
Tidak dibenarkan mengqadha shalat atau puasa kecuali puasa nadzar
[Tamamul Minnah Takhrij Fiqih Sunnah hal. 427-428, cet. III Darul Rayah 1409H, lihat Ahkamul Janaiz oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani hal 213-216, cet. Darul Ma'arif 1424H]

Disalin dari Kitab Birrul Walidain, edisi Indonesia Berbakti Kepada Kedua Orang Tua oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Darul Qolam - Jakarta.

Contoh karya tulis Ilmiah tentang Pemanfaatan Ampas Tahu sebagai Energi Alternatif (BIOGAS)



 Karya Ilmiah (energi alternatif biogas)

KARYA TULIS ILMIAH
“PEMANFAATAN AMPAS TAHU SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF (BIOGAS)”






DISUSUN OLEH :
  1. AHMADIANSYAH
  2. EDO WIJAYA
  3. INDRA ALAM MUZAKIR


DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 WOHA
TAHUN PELAJARAN
2013-2014



KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan.
Penulisan laporan hasil penelitian ke dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Biogas Ampas Tahu Sebagai Energi Alternatif ”.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, kami telah mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
Dan keluarga yang telah banyak memberikan masukan, berupa kritik dan saran serta motivasi yang tiada henti.
 Rekan-rekan kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Woha yang telah banyak memberikan motivasi kepada kami hingga bisa menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini bukan sesuatu yang terbaik bahkan jauh dari yang baik, baik dari segi permasalahan, isi, maupun sistematika penyajiannya. Namun di antara yang buruk, di antara yang jauh sempurna, tentu masih ada sekelumit kecil yang berguna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat berbagai pihak yang membutuhkan. Amin.


                                                                                     Penulis,


    


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I          PENDAHULUAN...............................................................................
1.        Latar Belakang..............................................................................
2.        Rumusan Masalah........................................................................
3.        Tujuan Penelitian..........................................................................
a.        Tujuan Umum.....................................................................
BAB II         TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
1.    Tinjauan Pustaka..........................................................................
a.    Pemanfaatan.........................................................................
b.    Pengertian Biogas.................................................................
c.    Pengertian Ampas.................................................................
d.    Pengertian Tahu....................................................................
e.    Energi Alternatif....................................................................
                                      1.   Energi............................................................................
                                      2.   Alternatif........................................................................
BAB III    METODE PENELITIAN...............................................
                           1.      Jenis Penelitia
                           2.      Waktu dan Tempat Penelitian
                           3.      Populasi dan Sampel
                           4.      Metode Penelitian
                                    a.   Tahap Persiapan.............................................................
                                         1.  Persiapan Alat                                                
                                         2.  Persiapan Bahan                                           
                                     b.   Tahap Pelaksanaan
                                    c.   Tahap Ujicoba


BAB IV    HASIL DAN PEMBAHASAN DATA
                 1.   Hasil Percobaan
                     2.   Pembahasan
BAB V          PENUTUPAN
                     1.    Simpulan dan Sara
                            a.        Simpulan
                           b.         Saran
DAFTAR PUSTAKA




















BAB I
PENDAHULUAN

1.   Latar Belakang
            Dalam era globalisasi sekarang ini, penggunaan energi dilakukan besar-besaran. Padahal energi tersebut pasti akan habis apabila diambil terus-menerus. Sebagai warga Indonesia yang berpendidikan, kita juga harus memikirkan hal tersebut. Pandai-pandai mencari energi alternatif yang ramah lingkungan.
                  Dengan memanfaatkan barang-barang disekitar kita, diharapkan agar       dapat dibuat energi alternatif yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Selain dapat mencemari lingkungan, bahan bakar fosil juga dapat merusak lapisan ozon. Menurut penelitian, lapisan ozon sekarang telah bolong dan semakin menipis. Tentu ini sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan di bumi, baik untuk manusia, hewan, dan tumbuhan karena lapisan ozon dapat menahan sinar matahari yang berbahaya, seperti sinar ultraviolet yang dapat menyebebkan kangker kulit
      Salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan adalah minyak fosil atau BBM. Penggunaan BBM yang semakin meningkat telah menyebabkan harga BBM meningkat secara derastis. Ketersediaan BBM yang semakin menipis juga semakin menyebabkan harga BBM semakin tidak terkendali.
             Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, sebab hal ini dapat menyebabkan meningkatnya semua kebutuhan pokok manusia. Di sisi lain, pengembangan usaha pangan juga menimbulkan permasalahan tersendiri. Khususnya Limbah Tahu yang dihasilkan selama ini hanya dibiarkan begitu saja, padahal limbah tahu ini dapat menyebabkan pencemaran disegala aspek lingkungan. Contohnya dapat menimbulkan aroma yang kurang sedap disekitar pabrik tahu tersebut.
      Salah satu cara untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut adalah dengan pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas. Namun pengembangan biogas selama ini mengalami hambatan karena berbagai sebab, misalnya faktor harga, ketersediaan bahan baku, presedur operasional, dan lain sebagainya.


Selain sumber energi altenatif, teknologi biogas juga membantu dalam mengurangi volume limbah buangan. Selain itu, teknologi ini juga tergolong ramah lingkungan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit.

2.   Rumusan masalah
Agar penemuan ini lebih mudah dan terarah, maka peneliti perlu merumuskan masalah yang telah dipilihnya itu. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut,

(1)         Apakah  ampas tahu dapat dijadikan bahan  bakar alternatif  biogas?

3.    Tujuan penelitian
      Tujuan umum penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang objektif tentang pengolahan Ampas Tahu menjadi biogas dan pemanfaatan biogas dari Ampas Tahu  ini.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.      Tinjauan Pustaka
Pada tinjauan pustaka ini, akan dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Masalah-masalah tersebut yaitu,
            (1).               Pengertian Pemanfaatan
            (2).               Pengertian Biogas
            (3).               Pengertian Ampas
            (4).               Pengertian Tahu
            (5).               Pengertian Energi Alternatif
Pembahasan yang berhubungan dengan masalah-masalah di atas dimaksudkan untuk memperluas wawasan pengetahuan yang terkandung dalam penelitian ini. Dalam tinjauan pustaka, tidak semua pembahasan dapat dijadikan teori sebagai landasan penelitian.
a.      Pemanfaatan
(1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3 tahun 2001 Pemanfaatan yaitu proses, cara, perbuatan memanfaatkan sumber alam untuk pembangunan.
      (2)   Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Badudu Zain tahun 1996
Pemanfaatan yaitu hal, cara, hasil kerja, memanfaatkan.

b.       Pengertian Biogas
(1) Menurut Faursyah Rosyidin
Biogas adalah media penghasil energi yang sederhana dan ramah lingkungan.
(5) Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampahbiodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
(6) Menurut Echo
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses biologis yang anaerob (tanpa bersentuhan dengan oksigen bebas) yang terdiri dari kombinasi methane (CH4), karbon dioksida (CO2), Air dalam bentuk uap (H20), dan beberapa gas lain seperti hidrogen sulfida (H2S), gas nitrogen (N2), gas hidrogen (H2) dan jenis gas lainnya dalam jumlah kecil. 
(7) Menurut Dekfendy
Biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.

(10) Menurut Rieko Cristian
 Biogas merupakan salah satu dari jenis biofuel, bahan bakar yang bersumber dari makhluk hidup dan bersifat terbaru. Berbeda dari bahan bakar minyak bumi dan batu bara, walaupun proses awal pembuatannya juga dari makhluk hidup, namun tidak dapat diperbaharui karena pembentukan kedua bahan bakar tersebut membutuhkan waktu jutaan tahun. Biofuel sendiri merupakan salah satu contoh biomassa. Sesuai dengan namanya, Biogas adalah bahan bakar berbentuk gas.

(11) Menurut Nugroho Agung Pambudi
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 % ) berupa metana. material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri.

Dari uraian tentang pengertian biogas di atas dapat disimpulkan bahwa Biogas adalah gas mudah terbakar(flammable) yang dihasilkan dari prosesfermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidupdalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa di proses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik(padat, cair).

c.        Pengertian Ampas
ampas adalah sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya.
d.      Pengertian Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang difermentasi. Tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han
e.        Pengertian Energi Alternatif
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.
Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau pengrusakan lingkungan.



a).  Energi
Definisi energi adalah daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energia yang merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Secara singkat energi adalah usaha untuk melakukan sesuatu.
b). Alternatif
(1) Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Arti daripada alternatif adalah "pilihan lain".
Alternatif adalah pilihan (antara dua hal), alternatip, jalan lain, cadangan.
Alternatif adalah pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan.
(4) Menurut Thesaurus
Alternatif adalah opsi, pilihan, preferensi, seleksi; pengganti, substitusi, surogat.








BAB III
METODE PENELITIAN
1.      Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “ BIOGAS AMPAS TAHU SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF ” merupakan penelitian yang bersifat eksperimen lapangan.
            Penelitian ini disebut eksperimen lapangan karena penulis melakukan sebuah percobaan untuk membuat energi alternatif berupa biogas ampas tahu. Hasil dari percobaan  berupa biogas kemudian diujicoba untuk mengetahui kandungan biogas dan keuntungan penggunaan biogas ini.
Perolehan data dari penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka (library research) dan informasi elektronika denagn sasaran tinjauan antara lain,
(1)               Informasi internet
(2)               Jurnal penelitian

2.      Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2014 sampai dengan 31 Januari 2014 di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB.

3.      Populasi dan Sampel
Sehubungan dengan hal-hal yang dibahas pada bab sebelumnya, Sampel yang digunakan adalah ampas tahu milik pabrik tahu di Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

4.      Metode Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap ujicoba. Deskripsi masing-masing tahap adalah sebagai berikut,
1.            Tahap Persiapan
Kegiatan dalam tahap ini meliputi 2 tahap yaitu persiapan alat yang dibutuhkan dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat biogas dari ampas tahu.:


a.      Persiapan Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan biogas ini di antaranya yaitu :
(1)         Selang infus yang masih utuh


(2)         Ember cat 

(3)         Lakban
(4)         Pisau

(5)         gunting


b.      Persiapan Bahan
a.       Ampas Tahu


b.      Permen Karet

2.            Tahap Pelaksanaan ( Pembuatan Biogas )
Kegiatan dalam tahap pelaksanaan ini adalah melakukan pembuatan biogas dari ampas tahu berdasarkan alat dan bahan yang disiapkan. Adapun Langkah-langkah pembuatan biogas secara singkat adalah sebagai berikut :
1.         Menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah ampas tahu menjadi biogas
2.         Peras sampai kering ampas tahu yang sudah di sediakan
3.         Masukan hasil perasan ampas tahu dalam bak yang sudah disediakan
4.         Lobangi tutup cat menggunakan pisau
5.         Masukan selang infus tersebut pada lubang yang telah di buat
6.         Lapisi lubang dengan permen karet yang sudah dikunyah
7.         Lapisi lubang yang telah dilapisi permen karet dengan lem yang telah disiapkan
8.         Tutup rapat-rapat ember cat menggunakan tutupnya yang telah didisain ulang, lalu rekatkan permen karet yang sudah dikunya ke tempat yang berlubang yang kemungkinan dapat dimasuki udara.
9.         Lem ember tersebut yang telah dilapisi permen karet menggunakan lem yang sudah disediakan
10.     Tutup lapisan yang telah dibuat dengan lakban sampai rapat
11.     Lalu letakan ember di tempat yang bertemperatur 27-28 derajat celcius, Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah (dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama
12.     Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu 10 hari didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya, sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi kebocoran pada alat yang digunakan
3.            Tahap Ujicoba
Kegiatan dalam tahap ujicoba ini adalah melakukan ujicoba/ tes terhadap biogas yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan bahan bakar lain seperti arang, kayu, dan minyak tanah. Ujicoba yang dilakukan meliputi :
1.   Uji menyala atau tidak menyalanya biogas yang dibuat. 



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN DATA

1.      Hasil Percobaan
Berdasarkan penelitian langsung terhadap sampel yang ditentukan selama 10 hari, diperoleh kesimpulan bahwa ampas tahu yang biasanya hanya digunakan untuk pakan ternak bahkan dibuang tidak dapat menjadi bahan bakar alternative biogas.

2.      Pembahasan
Komponen Biogas
                    Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat menimbukan korosif.





BAB V
PENUTUPAN
1.      Simpulan dan Saran
Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang makin menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan energi tersebut. Untuk itu indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang begitu besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan bakar nabati. Dalam masalah ini biogas adalah solusi yang paling tepat. Biogas yang merupakan sistem teknologi penghasil energi dengan menggunakan bahan baku kotoran atau sampah organik. Menerapkan sistem fermentasi bakteri diciptakanlah alat biogas yang dapat dipergunakan sebagai penghasil energi dan pembangkit listrik. Bahan yang mudah didapatkan dan biaya yang tidak mahal sangat membantu masyarakat dalam menyelasaikan permasalahan ekonomi khususnya dengan naiknya harga BBM
a.         Simpulan
         Kesimpulan sementara yang penulis peroleh dari percobaan pembuatan biogas dari ampas tahu ini adalah :
        Ampas tahu tidak dapat dijadikan alternative biogas karna fermentasi ampas tahu tidak menghasilkan komponen-komponen pembentuk biogas tersebut
b.       Saran
           Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dirasa perlu memeberikan saran-saran yang masih berkaitan dengan objek penelitian ini,
      Gunakan bahan bahan yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.karna kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida yang dapat dihasilkan dari fermentasi.

Daftar Pustaka

Asep Bayu, dkk. Biogas sebagai Peluang Pengembangan Energi Alternatif. http://megtech.net/?P=80
Burhani Rahman. Biogas Sumber Energi Alternatif. http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1123717100
Franky, dkk. Contoh Karya Ilmiah Kelas X. http://binacc.blogspot.com/2008/06/contoh-karya-ilmiah-kelas-x.html
Agung Pambudi. Pemanfaatan Biogas sebagai Energi Alternatif. http://www.dikti.go.id http://ditnaga-dikti.org-admin@dikti.org
Agus Mardiansyah. Re: Cara membuat Biogas? bagaimana???.
http://www.blogspot.com-admin@blogsspot.com
Juanda, Asep dkk. 2006. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA. Bandung: Pustaka Setia
Junus, M., 1987, Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ludwig Sasse-Borda, 1988, Biogas Plant Manual Book, A Publication of the Deutsches Zentrum ” Entwicklungstechnologien – GATE in: Deutsche Gesellschaft ” Technische Zusammenarbeit (GTZ)
Prihandana, R. dkk, 2007, Meraup Untung dari Jarak Pagar, Jakarta , P.T Agromedia Pustaka
Singh, R.K and Misra, 2005, Biofels from Biomass, Department of Chemical Engineering National Institue of Technology, Rourkel
Suriawiria, U., 2005, Menuai Biogas dari Limbah
Suyati, F., 2006, Perancangan Awal Instalasi Biogas Pada Kandang Terpencar Kelompok Ternak Tani Mukti Andhini Dukuh Butuh Prambanan Untuk Skala Rumah Tangga, Skripsi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007, BBN, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak Bumi





Terima Kasih udah mampir di Blog Ane,,, SALAM RIZHOPODA!!!! XII IPA 1 Angkatan 2014